Minggu, 21 Mei 2017

PENENTUAN KUALITAS AIR DENGAN INDIKATOR BAKTERI COLIFORM




PENENTUAN KUALITAS AIR

DENGAN INDIKATOR BAKTERI COLIFORM


 

Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan suatu substansi yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan, 1988).
Salah satu aspek yang sangat penting untuk mengetahui mutu dan kelas air adalah aspek biologi. Seluruh kegiatan makhluk hidup yang ada di air maupun di sekitar air akan mempengaruhi bagaimana kualitas air tersebut. Setiap hasil pengukuran dan hasilnya akan pula mempengaruhi bagaimana kualitas air dari suatu sumber air. Hingga akhirnya menjadi salah satu parameter yang penting untuk menentukan kualitas dan kelas air tersebut.
Kandungan unsur biologi yang ada di air menjadi penting untuk diamati guna menentukan bagaimana kualitas air tersebut dikarenakan bagaimana unsur biologi itu nantinya mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lainnya. Manusia sebagai salah satu pengguna air itu sendiri memilki batasan-batasan tertentu dimana tubuh manusia masih akan bisa menetralisir. Akan tetapi ketika batas tersebut terlampaui, unsur biologi tersebut akan mempengaruhi kondisi kesehatan manusia itu sendiri.
Air yang menjadi salah satu tempat tinggal mikroorganisme tidak bisa dihindari bahwa dimanapun air tersebut berada memiliki kemungkinan terdapat mikroorganisme di dalamnya. Sehingga perlu untuk diteliti dan dilakukan pengetesan untuk membuktikan apakah ada mikroorganisme yang hidup di air tersebut.
Untuk parameter air, biasanya yang digunakan sebagai acuan adalah bakteri dari jenis coliform. Bakteri tersebut berasal dari sumber yang sama dengan organisme patogenik. Bakteri coliform cukup mudah diidentifikasi dan pada umumnya terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan patogen yang lebih berbahaya. Selain itu, karakteristik cara penanganan bakteri coliform di lingkungan, instalasi pengolahan limbah serta instalasi pengolahan air memiliki banyak kesamaan dengan banyak patogen. Oleh karena itu, pengujian keberadaan bakteri coliform merupakan metode yang rasional sebagai indikasi keberadaan bakteri patogen lain di lingkungan. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit.  Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang  lebih tinggi dari pada patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan. Penentuan coliform menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

Pengujian Total Coliform
Total Coliform merupakan tes yang paling dasar untuk mendeteksi kontaminasi bakteri dari pasokan air. Total Coliform  termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae dan genus Escherichia dengan karakteristik bakteri yang mempunyai bentuk batang, gram negatif, sangat motil, tidak berspora, dan bersifat aerobik fakultatif dengan memanfaatkan oksigen pada kondisi aerob dan melakukan fermentasi pada kondisi anaerob.
Total coliform termasuk bakteri yang dapat ditemukan di lingkungan tanah dan air yang telah terpengaruh oleh air permukaan serta limbah pembuangan kotoran manusia dan hewan. Sehingga cakupannya luas dan bermacam–macam. Total Coliform akan memperlihatkan bagaimana keberadaan bakteri patogen lainnya. Sehingga ketika tes Total Coliform menunjukkan hasil yang sangat banyak, maka bisa dipastikan terdapat berbagai bakteri patogen lainnya yang dapat merusak dan mengganggu kehidupan organisme lain apabila mengkonsumsi air tersebut.
Bakteri yang termasuk dalam Total Coliform akan memberikan efek dan dampak yang tidak langsung. Tetapi ketika angkanya besar, besar kemungkinan efek yang diakibatkan dari pengonsumsian air tersebut akan banyak. Umumnya akan mengakibatkan lebih dari 1 keluhan yang terjadi setelah mengkonsumsi air tersebut. Hal ini diakibatkan karena kemungkinan besar bukan hanya ada Bakteri coliform saja di air tersebut tetapi ada bakteri patogen lain yang bisa jadi lebih berbahaya apabila dikonsumsi dalam batasan tertentu.
Total coliform yang masih bersumber dari macam-macam sumber, dapat sebagai indikasi bahwa pencemaran terjadi karena lingkungan. Entah itu karena limbah yang dibuang oleh manusia, pembusukan hewan yang telah meninggal, atau pencemaran lainnya.

Total coliform tersebut akan mempresentasikan bagaimana kondisi air di suatu daerah tertentu. Sehingga ketika semakin banyak jumlah bakteri coliform yang ada pada suatu daerah air tertentu, maka semakin besar pencemaran yang terjadi di daerah itu. Dapat dipastikan juga semakin turun kelas air yang ada pada daerah itu. Sehingga keamanan untuk dikonsumsi harus dites ulang dan diolah ulang.

  
Gambar 1. Sebelum diinkubasi


  
  
Gambar 2. Setelah inkubasi 37 ºC selama 24 jam

Dari pengamatan kualitas air sungai di Taman Salam Pasar Minggu yang telah diinkubasikan dengan suhu 37ºC selama 1 hari,  jika diperhatikan secara seksama pada pack test coliform menunjukkan adanya bintik-bintik biru. Bintik-bintik biru ini menandakan adanya keberadaan koloni bakteri coliform dengan jumlah sebanyak 974 koloni bakteri. Keberadaan jumlah bakteri coliform yang menjadi indikator pencemaran berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Sehingga air sungai ini kualitasnya sudah tidak bagus dan dapat dikatakan sudah tercemar.


Daftar Pustaka




Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Kanisius : Yogyakarta.
Saktiono P. 2003. Kualitas Air Irigasi. Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Anonim. 2014. Bakteri Pada Air, Mikroorganisme, Kualitas Air. Diakses pada (http://kedokteranebook.blogspot.co.id/2014/02/bakteri-pada-air-mikroorganisme.html) Tanggal 21 Mei 2017 14:18 WIB.

Sari N. R, dkk. 2015. Analisis Komparasi Kualitas Air Limbah Domestik Berdasarkan Parameter Biologi, Fisika Dan Kimia di Ipal Semanggi Dan Ipal Mojosongo Surakarta. Jurnal Ekosains  Vol. 7(2) 2015 : 62-74.

Rizky Y. 2017. Pengolahan Kualitas Air Parameter Biologi. Diakses pada (http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2017/01/pengolahan-kualitas-air-parameter.html) Tanggal 21 Mei 2017 14:05 WIB.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EFEK RUMAH KACA